Postingan

Menampilkan postingan dari Desember, 2018

Nasionalisme Islamisme dan Marxisme Soekarno

Gambar
"Nasionalisme, Islamisme dan Marxisme Soekarno" Tulisan ini mengulas pikiran-pikiran Soekarno, Presiden pertama Republik Indonesia dari buku “Nasionalisme, Islamisme, Marxisme: Pikiran-Pikiran Soekarno Muda.” Ia memiliki keyakinan bahwa Nasionalisme, Islamisme dan Marxisme dapat berharmoni dan bersatu untuk menjadi ideologi sebuah Negara. Baginya, terciptanya persatuan antar tiga paham dan golongan tadi akan sangat menguatkan Indonesia dalam melawan kaum borjuis dan kolonialisme Belanda saat itu. Mengingat belum ada keyakinan dari golongan di negeri ini pada saat itu untuk bersatu dan bekerjasama, tulisan-tulisan Soekarno inilah yang terus menggaungkan persatuan dan kesatuan. Inilah Marxisme yang diinterpretasikan Soekarno di negeri ini. Marxisme yang bukan mengcopi langsung dari Marxisme Eropa, karena ia sadar betul bahwa kelas buruh sangat mungkin beraviliasi dengan kaum Nasionalis dan Islamis di negeri ini. Kita tidak bisa memungkiri pemikiran-pemikiran tadi perna
Gambar
Bumi Manusia-Anak Semua Bangsa (Pramoedya Anantatoer) Aku seperti merasakan hal yang sama dengan apa yang dirasakan Minke dalam Bumi Manusia dan Anak semua Bangsa. Entah aku terlalu mendramatisir keadaan atau tidak. Yang pasti jalan cerita yang ditulis Pram tentang pencarian keadilan, dimana Annelis nya yang dibawa ke Nederland diasingkan dari dia dan Mama. Untuk kemudian Mevrouw Amelia Mellema-Hemmers di sana bertujuan menguasai perusahaan keluarga Boerderij Buitenzorg di Monokromo yang sudah diurus dan dikelola dengan jerih pa yah Nyai Ontosoroh (mama) dengan sangat baik. Nyai Ontosoroh memiliki tekad kuat untuk terus melawan ketidak adilan dan menentang perbudakan.  seperti ujarnya "kita telah melawan nak, nyo, sebaik-baiknya, sehormat-hormatnya." Di Bandung di tempatku ini, seakan memiliki alur yang sama dengan apa yang ada dalam dua buku yang ku baca tadi. semoga dan sejatinya semangat Pram tercerminkan dalam realitas kehidupan sederhananya dal

Peran Tarekat dalam Gerakan Kemerdekaan di Indonesia

Gambar
“Peran Tarekat dalam Gerakan Kemerdekaan di indonesia”       PENDAHULUAN A.   Latar Belakang Masalah       Menurut Zamaksyari Dhofier, keberadaan tarekat memiliki peranan yang sangat efektif bagi penyebaran Islam. Hampir sebagian besar penyebar Islam adalah juga pemimpin tarekat. Menurut Dr. Ading Kusdiana peranan tarekat lebih dari sebagai penyebaran Islam, tapi juga menjadi pendongkrak efektivitas dakwah Islam. [1] Dengan kata lain tarekat merupakan instrumen organiasasi yang sangat penting. Kehadirannya menjadi alat pengikat yang sangat kuat untuk mempersatukan masyarakat Muslim. Maka, tidaklah berlebihan jika dikatakan bahwa keberadaan tarekat khususnya pada masa kolonial Belanda, sangat ditakuti oleh para kolonial Belanda. Karena itu, pemerintah klonial Belanda senantiasaberupaya mencurigai dan mengawasi keberadaan tarekat.       Para pemimpin Belanda, sudah sejak lama mewaspadai gerakan perlawanan dari kelompok tarekat. Menurut mereka, hal yang paling ber